KOMPETENSI
KEPRIBADIAN GURU MELIPUTI ARIF DAN BIJAKSANA, DEMOKRATIS, DAN MENJADI TELADAN
KEPRIBADIAN ARIF DAN
BIJAKSANA
Arif dan bijaksana, yaitu perilaku yang menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak, menampilkan
tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat.
Sebagai seorang guru kita harus
memiliki pribadi yang disiplin dan arif. Hal ini penting, karena masih sering
kita melihat dan mendengar peserta didik yang perilakunya tidak sesuai bahkan
bertentangan dengan sikap moral yang baik. Oleh karena itu peserta didik harus
belajar disiplin, dan gurulah yang harus memulainya. Dalam menanamkan disiplin,
guru bertanggung jawab mengarahkan, berbuat baik, menjadi contoh sabar dan
penuh pengertian.
Mendisiplinkan peserta didik harus
dilakukan dengan rasa kasih sayang dan tugas guru dalam pembelajaran tidak
terbatas pada penyampaian materi, tetapi guru harus dapat membentuk kompetensi
dan pribadi peserta didik. Sehingga, sebagai seorang guru kita harus:
1. Menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat.
Artinya, sebagai seorang guru, kita
juga bertindak sebagai pendidik dan murid sebagai anak didik sehingga dapat
saja dipisahkan kedudukannya, akan tetapi mereka tidak dapat dipisahkan dalam
mengembangkan diri murid dalam mencapai cita-citanya. Disinilah kemanfaatan
guru bagi orang lain atau murid benar-benar dituntut, seperti hadits Nabi
:”Khoirunnaasi anfa’uhum linnaas,” artinya adalah sebaik-baiknya manusia adalah
yang paling besar memberikan manfaat bagi orang lain.
2. Menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak
3. Mampu menilai
diri sendiri secara realistis
Seorang guru yang berkarakter dia mampu menilai dirinya - kelebihan dan kekurangannya, baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.Dia menyadari bahwa untuk menjadi pemimpin dibutuhkan akhlak yang mulia yang bermuara pada hati nurani yang memampukan dia berlaku adil,jujur,berani,tegas dan berintegritas
Seorang guru yang berkarakter dia mampu menilai dirinya - kelebihan dan kekurangannya, baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.Dia menyadari bahwa untuk menjadi pemimpin dibutuhkan akhlak yang mulia yang bermuara pada hati nurani yang memampukan dia berlaku adil,jujur,berani,tegas dan berintegritas
4. Mampu menilai
situasi dan kondisi secara realistis
Seorang guru yang berkarakter dia mampu
menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistis. Dia
mau menerima secara wajar apapun yang terjadi dalam kehidupannya, tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna. Artinya dia
tidak ‘gila hormat’,'gila uang’ atau kedudukan.
5. Mampu menilai
prestasi yang diperoleh secara realistis
Guru yang berkarakter dia dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan mereaksinya secara rasional. Dia tidak sombong atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Sebaliknya jika dia mengalami kegagalan, dia pun tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistis.
Guru yang berkarakter dia dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan mereaksinya secara rasional. Dia tidak sombong atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Sebaliknya jika dia mengalami kegagalan, dia pun tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistis.
6. Menerima tanggung jawab dengan ikhlas
Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan dan pekerjaan yang dihadapinya. Dia pro aktif menerima tanggungjawab yang diberikan atasan dengan tulus dan ikhlas
Dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan dan pekerjaan yang dihadapinya. Dia pro aktif menerima tanggungjawab yang diberikan atasan dengan tulus dan ikhlas
7. Memiliki
kemandirian
Dia memiliki sikap mandiri dalam cara
berfikir dan bertindak.Dia mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di
lingkungannya.
8.
Dapat
mengontrol emosi pribadi
Dia mampu mengendalikan emosi dan hal ini terbukti ketika dia menghadapi situasi yang membuat frustrasi, depresi atau stres, namun dia melakukan tindakan positif atau konstruktif .
Dia mampu mengendalikan emosi dan hal ini terbukti ketika dia menghadapi situasi yang membuat frustrasi, depresi atau stres, namun dia melakukan tindakan positif atau konstruktif .
9.
Berorientasi tujuan
Guru yang berkarakter mampu merumuskan
tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara
matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar. Dia berupaya mencapai
tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan ketrampilan.
10. Berorientasi
keluar (ekstrovert)
Guru yang berkarakter bersikap respek terhadap orang lain, empati terhadap orang lain dan memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungan.Selain itu dia bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya. Dia merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain. Dia tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
Guru yang berkarakter bersikap respek terhadap orang lain, empati terhadap orang lain dan memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungan.Selain itu dia bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya. Dia merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain. Dia tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
11. Bertanggungjawab
sosial
Guru yang berkarakter dia aktif berpartsipasi dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain
Guru yang berkarakter dia aktif berpartsipasi dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain
12. Memiliki
keyakinan atau harapan hidup yang lebih baik
Guru yang berkarakter mengarahkan
hidupnya berdasarkan keyakinan agama, pengalaman dan nilai-nilai kehidupan yang
dianutnya. Dia meyakini bahwa hidup akan menjadi lebih baik,kalau disertai
dengan kerja keras dan sikap optimis.
13. Orientasi
kebahagiaan
Guru yang berkarakter kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang). Dia lebih senang membahagiakan (mensejahterakan) orang lain daripada dirinya sendiri.
Guru yang berkarakter kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang). Dia lebih senang membahagiakan (mensejahterakan) orang lain daripada dirinya sendiri.
KEPRIBADIAN YANG DEMOKRATIS
Guru yang bersikap demokratis memiliki
tipe sebagai berikut :
1. Memiliki
hati nurani yang tajam, dan berusaha mengajar dengan hati dengan wawasan yang
dimilikinya;
2. Berusaha memberi
ketenangan hati dan tanpa lelah memotivasi peserta didik;
3. Memberi ruang kepada peserta didik untuk
memaksimalkan berkembangnya potensi positif pada dirinya. Figur guru seperti
ini akan selalu dikenang oleh peserta didik sepanjang masa.
4.
Milikilah beragam kecerdasan. Milikilah kecerdasan emosional yang
baik, milikilah kecerdasan spiritual yang baik, milikilah kecerdasan
interpersonal dan intrapersonal yang baik. Kecerdasan sangat membantu guru
tampil dengan bijaksana. Langkah-langkah agar guru memiliki kecerdasan yaitu
melalui kegiatan reflektif, membaca buku untuk meningkatkan percaya diri,
pelatihan dan meningkatkan iman serta takwa kepada Tuhan;
5. Jadilah guru
biofili. Guru biofili ketika mengajar dan melakukan tindakan dalam pola tingkah
laku selalu mengedepankan nilai-nilai dan jiwa yang hidup, dengan cinta dan
kasih sayang. Guru biofili berkarakter guru yang memiliki jiwa yang selalu
hidup berdasarkan nilai-nilai universitalitas kehidupan. Dia tidak menganggap
murid bodoh, nakal, dan stereotipe negatif terhadap muridnya, tapi dia percaya
muridnya adalah anugerah, apa adanya;
6. Jadilah guru yang
mendidik dengan hati. Terdapat enam belas pilar pendidikan dengan hati berikut,
yaitu kasih sayang, penghargaan, pemberian ruang untuk mengembangkan diri,
kepercayaan, kerjasama, saling berbagi, memotivasi, mendengarkan, berinteraksi
secara positif, menanamkan nilai-nilai moral, mengingatkan dengan ketulusan
hati, menularkan antusiasme, menjadi potensi diri, mengajar dengan kerendahan
hati, menginspirasi, dan menghormati;
7. Jadilah
fasilitator dan mediator. Paul Suparno (2003) menyebutkan bahwa guru demokratis
lebih membantu siswa agar siswa aktif belajar dan menemukan pengetahuan mereka.
Guru merangsang siswa belajar, mendukung, memberikan motivasi, memantau dan
mengevaluasi yang ditemukan siswanya. Guru demokratis akan bahagia bila siswa
aktif, mempunyai macam-macam kreativitas, siswa mempunyai gagasan brilian yang
mungkin saja berbeda dengan gagasan guru. Nilai bukan monopoli guru, kebenaran
bukan monopoli guru, tetapi milik bersama, hasil pencarian bersama secara
rasional.
8. Ajarkan murid
berpikir kritis. Bantulah murid untuk berpikir kritis, memang menghapal pada
tahap awal memang baik, tapi guru harus menekankan pada berpikir. Guru membantu
murid lebih berpikir sendiri dan bukan hanya membebek dengan apa yang dikatakan
guru.
9. Guru memang harus berwibawa baik secara
akademik maupun moral, serta guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator
sehingga siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal, dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya. Guru harus
mendorong siswa menyampaikan gagasannya dan menghargainya.
10. Apapun pendapat
siswa guru harus bisa memberikan apresiasi secara positif terhadap siswa
diharapkan berangsur-angsur siswa terbiasa berpikir aktif dan berani
mengemukakan pendapatnya di kelas.
KEPRIBADIAN GURU MENJADI TELADAN
Kompetensi kepribadian guru yang
dilandasi dengan akhlak mulia tentu saja tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi
memerlukan ijtihad, yakni usaha sungguh – sungguh, kerja keras, tanpa mengenal
lelah dan dengan niat ibadah tentunya. Dalam hal ini, guru harus merapatkan
kembali barisannya, meluruskan niatnya, bahkan menjadi guru bukan semata – mata
untuk kepentingan duniawi. Memperbaiki ikhtiar terutama berkaitan dengan
kompetensi pribadinya, dengan tetap bertawakkal kepada Allah. Melalui guru yang
demikianlah, kita berharap pendidikan menjadi ajang pembentukan karakter
bangsa.
Untuk menjadi teladan bagi peserta
didik, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan oleh seorang guru akan
mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang
menganggap atau mengakuinya sebagai guru.
a. Bertindak
sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong)
b. Memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik
Artinya, guru sebagai teladan bagi murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya.
Artinya, guru sebagai teladan bagi murid-muridnya harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya.
c. Diperlukan kebiasaan
sikap kelapangan hati dalam menerima segala masukan, sehingga lambat laun
kepribadian guru menjadi lebih dewasa dan matang. Ini merupakan kebiasaan dan
kelaziman yang terjadi jika ingin maju dan berkembang
d.
Guru yang mempunyai
anggapan bahwa orang lain itu mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah
mereka sendiri dengan baik.
e. Guru yang melihat
bahwa orang lain mempunyai sifat ramah, bersahabat, dan bersifat ingin
berkembang.
f. Guru yang cenderung melihat orang lain sebagai orang yang
sepatutnya dihargai.
g. Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada
dasarnya berkembang dari dalam; jadi bukan merupakan produk dari
peristiwa-peristiwa eksternal yang dibentuk dan digerakkan. Dia melihat
orang-orang itu mempunyai kreatifitas dan dinamika ; jadi bukan orang yang
pasif/ lamban;
h.
Guru yang meilhat orang lain itu dapat memenuhi dan
meningkatkan dirinya,bukan menghalangi, apalagi mengancam
i. Guru yang menganggap bahwa orang lain
(peserta didik) berkemampuan dalam
memecahkan permasalahan mereka sendiri dengan baik,mempunyai sifat
ramah,bersahabat, dan bersifat ingin berkembang, dapat memenuhi dan
meningkatkan dirinya, bukan menghalangi apalagi mengancam.
j.
Guru yang baik ialah yang memberikan
masa depan cemerlang dengan membekali anak didiknya dengan visi yang tajam dan
ilmu yang menjanjikan.
amazing (y)
BalasHapus